Simulasi Penanganan Bencana
Administrator 25 Februari 2020 04:24:50 WIB
Rencana lanjutan dari pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) yang terdiri dari Tim Penanggulangan Bencana (TPB) desa/kalurahan, dan pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), adalah melaksanakan simulasi penanganan bencana tanah longsor. Simulasi dilakukan dengan mendasarkan rencana kontigensi dari FPRB dimana becana terbesar adalah bencana tanah longsor, dan di padukuhan yang memiliki kerentanan tertinggi yakni panggang I. Maka, tim penanggulangan bencana melaksanakan rencana penanganan bencana, yang terdiri dari fungsi komando (lurah dan ketua TPB), seksi perlengkapan, seksi pendataan, seksi evakuasi, seksi logistik, seksi kesehatan, seksi dapur umum, seksi humas, dan seksi keamanan.
Simulasi dihadiri kepala pelaksana BPBD, OPD kabupaten, panewu, TNI, Polri, puskesmas, lurah, dan masyarakat. Pada kesempatan yang sama kepala BPBD mengukuhkan tim DESTANA GIRIHARJO, dan diserahkan nya SK lurah ke ketua TPB dan ketua FPRB.
Sebelumnya FPRB telah mengidentifikasi ancaman bencana di giriharjo dengan variabel ancaman, kemungkinan, dan dampak yang ditimbulkan tertinggi yakni : tanah longsor, gempa bumi, penyakit DPD, angin puting ribut, kekeringan, dampak erupsi, dan yang terakhir adalah banjir. Mendasarkan pada identifikasi tersebut dilakukan analisa tingkat resiko dari tinggi sampai resiko rendah, dengan variabel tingkat kemampuan SDM/SDA dan tingkat kerentanan terhadap masarakat yakni : tanah longsor, gempa bumi, angin ribut, dan yang terakhir adalah kekeringan.
Dengan adanya analisa kebencanaan yang dilakukan oleh FPRB, maka dilaksanakan rencana aksi pengurangan resiko dan juga kebutuhan penanggulangan bencana (yang dituangkan dalam dokumen rencana penanggulangan bencana, dan dokumen rencana kontigensi tanah longsor), yakni dengan mengartikulasikan rencana/usulan ABPD dan ABPDes. Program fisik dan non fisik sebesar 120 juta, diantaranya
kebutuhan untuk penanganan tanah longsor :
- pemasangan rambu-rambu rawan longsor,
- pembersihan jalur evakuasi,
- simulasi tanggap bencana,
- pelatihan dapur umum,
- koordinasi rutin FPRB, dan
- penanaman vetivera.
Kebutuhan untuk penanganan gempa bumi :
- sosialisasi konstruksi rumah tahan gempa,
- pendataan rumah tidak aman gempa.
Kebutuhan untuk penanganan angin ribut :
- sosialisasi kesiapsiagaan, dan
- peralatan pemotong pohon
Terakhir kebutuhan untuk penanganan kekeringan :
- pembangunan PAH/tampungan,
- pengadaan bibit perlindungan mata air/sempadan,
- sosialisasi kesiapsiagaan kekeringan, dan
- perawatan jaringan air bersih/minum desa.
Sedangkan untuk penanganan resiko banjir usulan dibangun : talud penahan banjir di blok krajan banyumeneng I, blok bopong banyumeneng III. Drainase di blok rejek panggang II, dan pada jalur pedistrian ruas jalan prov di panggang III. Pengerukan luweng juga di blok krajan banyumeneng I. Pemecahan batu di blok pulesari/tepi ruas jalan prov panggang III
Diharapkan dengan seluruh ikhtiar persiapan penanggulangan bencana, dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |