Irigasi Semi Teknis Daerah karst

Administrator 16 Juli 2019 16:55:46 WIB

Pemanfaatan air bawah tanah secara khusus dimanfaatkan untuk kebutuhan layanan dasar air besih, namun dalam menyesuaikan kebutuhan ekstraktif pertanian selain kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi, maka kebutuhan irigasi dapat di kembangkan. Petak-petak sawah diibaratkan seperti sambungan rumah tangga. Air yang telah dipompa dari bak sumber mata air kaligedhe (broundcaptering) ke bak utama (HO) di puncak bukit, dialirkan ke blok-blok pertanian, setiap blok pertanian terdapat meteran air dari pengelola air bersih desa, dimana dalam pembagian air untuk para petani dilakukan oleh GP3A (gabungan pengguna dan pemakai air), lalu diialirkan melalui pipa-pipa selang menuju tampungan air antara 500 sd 1000 liter pada setiap petak sawah atau langsung digunakan untuk irigasi di petak pertanian. Terdapat lebih dari 7 blok pertanian dengan luasan total sekitar 150 Ha, diataranya blok klego, blok pomahan, blok bopong, blok jumbleng, blok jambe, blok pijer, dan blok rancahan. Setiap blok pertanian bervariasi pengguna, rata-rata 50 petani, setiap petani rata-rata dalam sehari membutuhkan 3 meter kubik tergantung jenis tanaman, usia tanaman, dan konidisi klimatologis. Diharapkan sistem ini dapat dikembangkan dan di optimalkan, sehingga produksi padi, jagung, cabai, bawang, dll semakin meningkat.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar