MITIGASI BENCANA
Administrator 16 Juli 2019 16:12:22 WIB
Minggu akhir pada bulan november 2017 gunungkidul turut dilanda badai siklon selama kurang lebih semiggu. Berbagai kerusakan yang diakibatkan badai tersebut cukup besar, termasuk wilayah desa giriharjo seperti banjir rob, batu longsor, dan genangan kawasan pertanian. Tercata terdapat 5 titik lokasi bencana diantaranya kawasan permukiman padukuhan panggang II, kawasan permukiman padukuhan banyumeneng III, kawasan pertanian kaligedhe, kawasan pertanian bopong, kawasan rancahan. Titik lokasi bencana tersebut terdapat 13 KK korban bencana terdiri dari 45 jiwa diantaranya terdapat 9 lansia dan 3 balita. Sebagian besar korban bencana mengungsi 2 sampai 4 malam di rumah warga sekitar yang tidak terdapak. Kawasan terdampak juga pada kawasan pertanian, tercatat lebih dari 4,6 Ha lahan pertanian terendap air sekitar 4 sampai 7 hari dengan komoditas pertanian padi varietas Ciherang 70%, IR 64 25%, dan komoditas cabai 5%.
Pemerintah desa melakukan tindakan tanggap darurat bersama Babinkamtibmas dan babinsa giriharjo pada hari pertama sampai hari keempat dengan memberikan bantuan makanan, bahan makanan, serta peralatan masak. Pada hari ke lima BPBD dan Bulog Kab Gunungkidul memberikan bantuan bahan makanan, serta pada hari ketujuh Dinas Sosial melalui Tagana kab Gunungkidul memberikan bantuan selimut, handuk, sarung, kemeja, kaos, balita kids, dan celana dalam, dll. Beberapa kerusakan infrastruktur akibat bencana tersebut diataranya talud yang tergerus air, jalan retak di beberapa titik, drainase yang perlu diperbaiki, kabel PLN yang melengkung akibat tertimpa pohon, instalasi pengangkatan air tenaga matahari di sumber mata air yang perlu dibersihkan akibat tertutup lumpur.
Sejak setahun terakhir di semua wilayah giriharjo telah memetakan potensi bencana alam, pemetanaan dilakukan melalui musyawarah dengan dukuh-dukuh, lembaga desa, babinkamtibmas dan babinsa serta dengan cek lokasi pada bulan november 2016 sampai maret 2017, diantaranya : padukuhan Banyumeneng I (potensi 12 KK terdampak akibat banjir di wilayah RT 04), Banyumeneng II (potensi 3 KK terdampak akibat batu longsor di wilayah RT 01), Banyumeneng III (potensi 5 KK terdampak akibat banjir di wilayah RT 02, potensi 4 KK terdampak akibat batu longsor di wilayah RT 04), Panggang III (potensi 3 KK terdampak akibat batu longsor di wilayah RT 02, potensi 3 instansi terdampak akibat batu longsor di wilayah RT 05 yakni Koramil, SMP I Panggang, dan KUA Panggang), Panggang II (potensi 15 KK terdampak akibat banjir di wilayah RT 02, potensi 4 KK terdampak akibat tanah longsor di wilayah RT 05), Panggang I (potensi 9 KK terdampak akibat tanah longsor di wilayah RT 02). Pada tahun 2017 dirancang untuk pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) sehingga pencegahan, penanganan dan pemulihan lebih cepat dilakukan, serta untuk mempermudah koordinasi dengan BPBD, Tagana, Dinas Sosial, dan dinas-dinas lainnya.
Komentar atas MITIGASI BENCANA
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |